Seorang remaja, IDP (17) tewas bersimbah darah di jalan Ampek Jorong Guguak Panjang, Nagari Silantai, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat.
Pelaku dari insiden yang terjadi pada Selasa (30/6) malam itu diduga seorang ayah bernama Katarudin (54) dan dua anaknya Faldo (24) dan FZ (17).
Warga setempat yang menemukan korban tergeletak dengan kondisi darah segar mengalir deras dari dada, langsung membawa korban ke puskesmas terdekat.
Namun, ketika dilakukan pengecekan oleh tim medis, ternyata nyawa korban tak dapat diselamatkan dan telah meninggal dunia ketika tiba di puskesmas.
Kabar tewasnya korban pun sampai kepada pihak kepolisian. Tak lama berselang, ayah bersama dua anak tadi langsung ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Kasubbag Humas Polres Sijunjung Iptu Nasrul Nurdin mengatakan, aksi penganiayaan yang berujung kematian tersebut bermula dari perkelahian sesama remaja yakni korban IDP dengan pelaku FZ.
Perkelahian itu ternyata dimenangkan oleh korban IDP dan pelaku FZ kalah.
“Karena merasa tidak terima dengan kekalahan yang dialaminya, pelaku FZ pulang ke rumahnya dan melaporkan kekalahannya itu kepada ayah dan kakaknya. Mendapat laporan FZ, malah membuat ayah dan kakaknya emosi dan kemudian mencari keberadaan korban,” kata Iptu Nasrul, seperti dikutip dari Posmetro Padang, Jumat (3/7).
Nasrul menambahkan, setelah menemukan korban, ketiga pelaku pun langsung mengeroyok korban hingga babak belur tak bedaya.
Tak cukup begitu saja. Ternyata salah seorang pelaku ada yang membawa senjata tajam sejenis pisau, kemudian menusukkan kepada korban hingga mengenai bagian bawah dada sebelah kiri korban.
Setelah melakukan penusukan itu, korban ditinggalkan tergeletak begitu saja. Hingga akhirnya warga setempat berusaha menyelamatkan pelaku untuk dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan medis.
“Korban meninggal dunia saat hendak dibawa ke Puskesmas oleh warga setempat, akibat luka tusukan yang dilakukan oleh pelaku. Tak berselang lama, anggota yang mendapat laporan langsung bergerak cepat dan mengamankan ketiga pelaku,” ujar Iptu Nasrul.
Ketiga pelaku dengan cepat diamankan untuk menghindari emosi massa yang geram akibat kejadian itu.
Tiga orang pelaku beserta barang bukti sebilah pisau sudah diamankan di Mapolres Sijunjung.
Saat ini kasus masih dalam penyidikan Satreskrim Polres Sijunjung untuk proses lebih lanjut.
“Terjadinya peristiwa tersebut amat sangat disayangkan dan tidak patut dicontoh. Seharusnya orang tua dan kakaknya berperan sebagai penengah dan mendamaikan. Atau ke tokoh masyarakat dan polisi terdekat agar persoalan diselesaikan dengan baik. Sehingga kasus seperti ini tidak perlu terjadi. Ujung-ujungnya tinggal penyesalan,” pungkasnya.
Sumber: jpnn.com
Pelaku dari insiden yang terjadi pada Selasa (30/6) malam itu diduga seorang ayah bernama Katarudin (54) dan dua anaknya Faldo (24) dan FZ (17).
Warga setempat yang menemukan korban tergeletak dengan kondisi darah segar mengalir deras dari dada, langsung membawa korban ke puskesmas terdekat.
Namun, ketika dilakukan pengecekan oleh tim medis, ternyata nyawa korban tak dapat diselamatkan dan telah meninggal dunia ketika tiba di puskesmas.
Kabar tewasnya korban pun sampai kepada pihak kepolisian. Tak lama berselang, ayah bersama dua anak tadi langsung ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Kasubbag Humas Polres Sijunjung Iptu Nasrul Nurdin mengatakan, aksi penganiayaan yang berujung kematian tersebut bermula dari perkelahian sesama remaja yakni korban IDP dengan pelaku FZ.
Perkelahian itu ternyata dimenangkan oleh korban IDP dan pelaku FZ kalah.
“Karena merasa tidak terima dengan kekalahan yang dialaminya, pelaku FZ pulang ke rumahnya dan melaporkan kekalahannya itu kepada ayah dan kakaknya. Mendapat laporan FZ, malah membuat ayah dan kakaknya emosi dan kemudian mencari keberadaan korban,” kata Iptu Nasrul, seperti dikutip dari Posmetro Padang, Jumat (3/7).
Nasrul menambahkan, setelah menemukan korban, ketiga pelaku pun langsung mengeroyok korban hingga babak belur tak bedaya.
Tak cukup begitu saja. Ternyata salah seorang pelaku ada yang membawa senjata tajam sejenis pisau, kemudian menusukkan kepada korban hingga mengenai bagian bawah dada sebelah kiri korban.
Setelah melakukan penusukan itu, korban ditinggalkan tergeletak begitu saja. Hingga akhirnya warga setempat berusaha menyelamatkan pelaku untuk dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan medis.
“Korban meninggal dunia saat hendak dibawa ke Puskesmas oleh warga setempat, akibat luka tusukan yang dilakukan oleh pelaku. Tak berselang lama, anggota yang mendapat laporan langsung bergerak cepat dan mengamankan ketiga pelaku,” ujar Iptu Nasrul.
Ketiga pelaku dengan cepat diamankan untuk menghindari emosi massa yang geram akibat kejadian itu.
Tiga orang pelaku beserta barang bukti sebilah pisau sudah diamankan di Mapolres Sijunjung.
Saat ini kasus masih dalam penyidikan Satreskrim Polres Sijunjung untuk proses lebih lanjut.
“Terjadinya peristiwa tersebut amat sangat disayangkan dan tidak patut dicontoh. Seharusnya orang tua dan kakaknya berperan sebagai penengah dan mendamaikan. Atau ke tokoh masyarakat dan polisi terdekat agar persoalan diselesaikan dengan baik. Sehingga kasus seperti ini tidak perlu terjadi. Ujung-ujungnya tinggal penyesalan,” pungkasnya.
Sumber: jpnn.com