Seorang gadis belia berumur 16 tahun di Soppeng, Sulawesi Selatan kini harus menanggung pilu, ia hamil usai diperkosa oleh lelaki misterius.
Hingga kini ia tak tahu siapa lelaki yang menghamilinya.
Sebelumnya kasus pemerkosaan yang menimpa gadis di Soppeng itu telah dilaporkan ke aparat kepolisian setempat.
Dilansir dari Terkini.id (jaringan Suara.com), berdasarkan penuturan korban, pemerkosaan itu bermula pada Desember 2019 lalu.
Saat itu dirinya diajak oleh temannya untuk bernyanyi di salah satu tempat karaoke di Soppeng.
Dalam kondisi ruangan karaoke yang gelap, tiba-tiba ada sosok pria yang tak dikenalinya masuk.
Dalam pengaruh minum keras, korban lalu dibawa ke rumah sebuah kos-kosaan yang tak jauh dari tempat karaoke itu.
Keesokan harinya korban sadar, namun ia mendapati tubuhnya sudah dalam keadaan telanjang.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami tekanan psikologis, membuat korban takut pulang ke rumah dan sempat menghilang beberapa hari.
Hal itu diungkap oleh Ketua Lembaga Kajian dan Advokasi Indonesia, Arham kepada Terkini.id.
Dia mengungkapkan, setelah beberapa hari menghilang, keluarga berhasil menemukan korban, dan pada saat itu korban menceritakan kejadian nahas yang menimpa dirinya.
“Kronologisnya begini, awalnya korban itu diajak oleh temannya untuk pergi menyanyi tempat karaoke, di dalam ruang karaoke, yang berada di sekitaran jalan Kemakmuran Kabupaten Soppeng, kondisi ruangan dalam keadaan gelap, dan pada saat itu ada laki-laki yang masuk,” ujar Arham, yang juga mendampingi kasus tersebut.
Lanjutnya, korban tidak mengenali laki-laki tersebut, namun yang dia kenal hanyalah temannya.
“Korban tidak mengenali laki-laki tersebut, namun dia kenal wajah laki-laki yang satunya. Korban lalu dibawa oleh pria tersebut saat korban berada di bawah pengaruh minuman beralkohol,” katanya menjelaskan.
Korban juga dibawa ke salah satu kos yang berada di Jalan Wijaya dan esoknya korban sudah dalam kondisi telanjang.
Dirinya beharap agar pihak kepolisan Resort Soppeng bisa mengungkap kasus pemerkosaan di bawah umur yang dialami korban.
“Saya yakin dan percaya bahwa Polres Soppeng dapat mengungkap kasus ini,” ucap Arham.
Akibat peristiwa pemerkosaan yang terjadi pada Desember 2019 itu, membuat korban trauma dan saat ini dalam keadaan hamil.
Sumber: suara.com
Hingga kini ia tak tahu siapa lelaki yang menghamilinya.
Sebelumnya kasus pemerkosaan yang menimpa gadis di Soppeng itu telah dilaporkan ke aparat kepolisian setempat.
Dilansir dari Terkini.id (jaringan Suara.com), berdasarkan penuturan korban, pemerkosaan itu bermula pada Desember 2019 lalu.
Saat itu dirinya diajak oleh temannya untuk bernyanyi di salah satu tempat karaoke di Soppeng.
Dalam kondisi ruangan karaoke yang gelap, tiba-tiba ada sosok pria yang tak dikenalinya masuk.
Dalam pengaruh minum keras, korban lalu dibawa ke rumah sebuah kos-kosaan yang tak jauh dari tempat karaoke itu.
Keesokan harinya korban sadar, namun ia mendapati tubuhnya sudah dalam keadaan telanjang.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami tekanan psikologis, membuat korban takut pulang ke rumah dan sempat menghilang beberapa hari.
Hal itu diungkap oleh Ketua Lembaga Kajian dan Advokasi Indonesia, Arham kepada Terkini.id.
Dia mengungkapkan, setelah beberapa hari menghilang, keluarga berhasil menemukan korban, dan pada saat itu korban menceritakan kejadian nahas yang menimpa dirinya.
“Kronologisnya begini, awalnya korban itu diajak oleh temannya untuk pergi menyanyi tempat karaoke, di dalam ruang karaoke, yang berada di sekitaran jalan Kemakmuran Kabupaten Soppeng, kondisi ruangan dalam keadaan gelap, dan pada saat itu ada laki-laki yang masuk,” ujar Arham, yang juga mendampingi kasus tersebut.
Lanjutnya, korban tidak mengenali laki-laki tersebut, namun yang dia kenal hanyalah temannya.
“Korban tidak mengenali laki-laki tersebut, namun dia kenal wajah laki-laki yang satunya. Korban lalu dibawa oleh pria tersebut saat korban berada di bawah pengaruh minuman beralkohol,” katanya menjelaskan.
Korban juga dibawa ke salah satu kos yang berada di Jalan Wijaya dan esoknya korban sudah dalam kondisi telanjang.
Dirinya beharap agar pihak kepolisan Resort Soppeng bisa mengungkap kasus pemerkosaan di bawah umur yang dialami korban.
“Saya yakin dan percaya bahwa Polres Soppeng dapat mengungkap kasus ini,” ucap Arham.
Akibat peristiwa pemerkosaan yang terjadi pada Desember 2019 itu, membuat korban trauma dan saat ini dalam keadaan hamil.
Sumber: suara.com